Tahun 2008 yang lalu, Alhamdulillah aku terpilih menjadi salah satu pemuda
utusan NTB dalam kegiatan
 |
Xenia |
BPAP (Bakti Pemuda Antar Propinsi) dan juga JPI
(Jambore Pemuda Indonesia) di Bogor. Setelah diundi, aku mendapat ‘jatah’
ke Aceh. Selain NTB, yang ke Aceh juga adalah utusan dari Lampung dan juga
Sulteng. Selama 3 bulanan kami harus mempelajari budaya dan kehidupan sosial
masyarakat Aceh. Dan kami juga diharuskan tinggal di rumah ‘orang tau angkat’
kami selama kami mengikuti kegiatan ini.
Seperti yang kita tau, tahun 2004, Aceh dilanda Tsunami yang maha
dahsyat. Dan bekas-bekas tsunami itu masih bisa kita jumpai dimana-mana.
Meskipun Aceh sudah mulai berbenah, tapi berbagai infrastruktur masih rusak
parah, terutama jalanan yang kondisinya masih parah. Kalau di Kota Banda
(Ibukota Propinsi Aceh Darussalam) jalanan bisa dibilang cukup baik, namun jika
sudah ke pelosok-pelosok Aceh, di daerah-daerah pedalaman, kondisi jalanan yang
rusak parah mulai bisa kita temui. Dengan lubang-lubang yang menganga lebar dan
bebatuan.