Selasa, 31 Agustus 2010

SEBUAH CERITA TENTANGMU


Izinkan aku menceritakan tentangmu di lembaran maya ini. Mungkin engkau tak akan menyukai ini… tapi percayalah, aku hanya ingin menceritakan betapa indahnya persaudaraan kita…

Echal, begitu kami menyapamu, hanyalah anak SMA biasa. Kelas tiga sebuah SMK di Kabupaten Dompu.

Kamu masih ingat tidak?
Kita pertama kali berkenalan  di Bobo Net, Tegal Sari Rato Sila.  Saat itu, Engkau ingin membuat account Facebook, maka akupun membantumu  begitu saja.

Namun, dalam pertemuan yang pendek itu dan perkenalan yang tak seberapa penting itu, aku menemukan banyak hal. Tentang bagaimana ukhuwan itu mengikat hati.

Pada suatu malam yang kelabu (jiee……), aku mengalami peristiwa nahas. Motorku dipinjam oleh muridku dan dia menabrak sapi malam itu, yang menyebabkan motorku rusak parah. Membayangkan ayah yang pasti akan marah besar jika aku pulang dengan motor yang rusak parah seperti itu, membuatku sedikit kalut.

Sejujurnya, aku berasal dari keluarga yang tidak kaya, jadi aku bisa memaklumi jika ayah marah apabila motor itu rusak. Kadang juga aku berpikir buruk, kenapa ‘kenapa harus motor sih yang rusak? Kalo aku yang keadaannya parah mungkin ayah tak akan begitu perduli’. Hihihihi…

MICHAEL & GEORGE


Ada dua  orang non muslim terdampar di gurun sahara. Mereka adalah George dan Michael. Mereka hampir mati kelaparan, tiba-tiba mereka melihat ada mata air dgn sebuah mesjid ditengahnya.


Michael : "Hei, kita sebaiknya berpura-pura jadi orang muslim, kalau tidak mungkin mereka tidak akan mau menerima kita sebagai tamu. Saya akan mengganti nama saya jadi 'Mohammed'. "


George tidak mau mengganti namanya.


George : " Nama saya George,dan  saya tidak mau berpura2 jadi orang lain. Saya tetap 'George'. "


Imam dari mesjid itu menerima mereka berdua dgn senang hati,&

menanyakan nama mereka.


Michael: "Nama saya Mohammed"

George: "Nama saya George"

Imam lantas memanggil pembantunya dan berkata:

Sabtu, 28 Agustus 2010

SURAT BUAT 'R'


Dalam dekapan ukhuwah, kita mengambil cinta dari langit. Lalu menebarkannya di bumi. Sungguh di surga, menara-menara cahaya menjulang untuk hati yang saling mencinta.


Mari membangunnya dari sini, dalam dekapan ukhuwah. Jadilah ia persaudaraan kita; sebening prasangka, sepeka nurani, sehangat semangat, senikmat berbagi, d...an sekokoh janji. Selamat datang dalam dekapan ukhuwah, Aku mencintai kalian karena Allah

(Salim A. Fillah, Dalam dekapan Ukhuwah).

***
Setiap kali mengeja namamu di dunia maya, entah mengapa, ada banyak kata yang kusiapkan untuk melukiskan namamu. Namun selalu saja, kata – kata itu seolah menguap menjadi entah apa. Barangkali seumpama embun yang terpanggang cahaya.

Ya, kita hanya bertemu di dunia maya saja. Entah bagaimana ukhuwah itu tercipta. Apakah dia turun begitu saja dari langit, dan kau menangkapnya dengan uluran yang sempurna?


Sahabatku ‘R’…


Senin, 23 Agustus 2010

IBU DAN EMBUN

malam telah jauh bertahta
tapi mengapa tangan keriputmu
masih tegar menadah embun
di antara daun yang terpekur?

sepipun meruncing
"tak sebutir embunpun kudapatkan." katamu
bersenandung bersama malam
getir.

tak kuasa kulawan air mataku, ibu
ketika engkau menangis dalam do'amu
"tuhan...
berikan hamba sebutir embun esok hari
tuk pelepas dahaga anakku."

akhi dirman al-amin
menatap matamu, bunda
getar ini tak mampu kuingkari; cinta...

TEKNOLOGI DI TANGANMU


Siswi SMP Negeri 1 Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat dilaporkan kabur dibawa pacarnya yang dikenal di jejaring sosial Facebook.
Kapolres Ciamis AKBP Agus Santoso kepada wartawan mengatakan, korban hilang adalah Nunung Nurhayati (15), siswi kelas 3 SMP warga Kubangsari, Desa Sirnabaya, Kecamatan Rajadesa.
"Dari laporan keluarganya, dia kabur dari sekolahnya dibawa oleh pacarnya yang kenal di facebook," kata Agus. (www.inilah.com)

* * *
Tri Nurhayati (20) atau yang lebih dikenal akrab dipanggilan Nung diduga kuat dilarikan oleh teman facebook-nya.

Nung yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga warnet “Indonet” di Jalan Wahid Hasyim ini, diduga kuat dilarikan oleh teman facebook-nya pada Selasa 9 Februari lalu usai jam kerja. (www.okezone.com)
* * *

Dua contoh kasus di atas sempat mencuat mengisi pemberitaan televisi maupun surat kabar dan tentu saja membuat resah masyarakat kita. Sejumlah remaja hilang atau bahkan dibunuh karena berhubungan dengan orang "asing" di dunia maya via jejaring social bernama facebook. Media yang disebut-sebut sebagai situs jejaring sosial pun kini seolah berubah menjelma situs jerat sosial.

Ini adalah salah satu dampak dari penggunaan internet yang semakin mewabah bahkan sampai di daerah – daerah terpencil.

Ya, internet yang pada awalnya menjadi ‘layanan mahal’ yang hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu saja, sekarang seolah menjadi salah satu kebutuhan yang menjadi bagian dari gaya hidup modern.

Saya masih teringat beberapa tahun yang lalu, di kota Saya, Bima NTB, warnet adalah sesuatu yang sangat sulit ditemui dan cukup mahal (pernah sampai 20.000/jam).

Minggu, 22 Agustus 2010

BUNDA, SERIBU CINTA YANG TERUS MENGALIR


CATATAN WAKTU SD

Malam telah jauh bertahta
Namun mengapa tangan keriputmu
Masih tegar menadah embun
Diantara daun yang terpekur?
Sepipun meruncing,
"Tak sebutir embun pun kudapatkan," katamu.
Bersenandung bersama malam
Getir.

Tak kuasa kulawan airmataku, Bunda
Ketika engkau menangis dalam do'amu
"Tuhan...
Berikan hamba sebutir embun esok hari
Tuk pelepas dahaga anakku."


Itu adalah salah satu puisiku yang kutulis khusus untuk bundaku. Seorang wanita yang setiap subuh harus bangun untuk memulai harinya dengan menjual daging ke pasar. Aku sangat menyayanginya. Dalam keadaan sakit sekalipun, ia tetap akan berjualan.

Suatu hari, ketika aku ke pasar untuk meminta uang jajan padanya, aku dikejutnya oleh banyaknya orang yang berteriak panik di pasar tempat bundaku berjualan. Aku berteriak histeris ketika mendapati seorang perempuan yang pingsan di sana.

“Ambilkan air gula...!!!”

Aku mendengar orang – orang berteriak panik. Akupun panik setengah mati. Wanita itu... wanita yang pingsan itu bundaku. Aku sangat menyayanginya. Ketika subuh masih begitu belia, ia telah ada di pasar ini untuk kami.

“Bunda...”

Aku gigit bibirku agar aku tak menangis. Bagaimanapun aku seorang lelaki, lelaki kecil. Aku tak ingin menangis di tengah umum seperti ini.

“Bunda....”

Akhirnya, bunda dibawa ke rumah. Aku tak kuasa menahan duka melihat wajahnya yang damai terbaring di atas ranjang.

“Bunda...”

Perlahan, matanya terbuka. Ia menatap wajahku seolah hendak berkata; bunda tidak apa-apa, nak...

Sejak itu, aku berikrar dalam hatiku untuk selalu membahagiakannya. Jika aku sudah besar nanti, Bunda... aku akan menjadi anak yang akan selalu kau banggakan... aku berjanji, Bunda...

***
CATATAN SMP

Aku hanyalah anak kecil. Umurku baru dua belas tahun dan tak mengerti bagaimana susahnya orang tua mencari uang untukku. Mungkin aku adalah anak kecil yang durhaka seperti Maling Kundang.

Tapi aku tak perduli. Dan aku tak pernah menyesali itu.


Sabtu, 21 Agustus 2010

3 BUKUKU YANG SEGERA TERBIT

Rabu, 11 Agustus 2010

KEHILANGAN ORANG - ORANG TERCINTA


Saya selalu menyimpan getar yang sama ketika berbicara tentang perpisahan ; tangis yang tertahan, seribu duka yang menjelma dan seoalh tak perduli, cinta yang entah sampai kapan akan terus menjadi kenangan yang dieja dengan tawa atau mungkin setitik kesedihan.

Baru semalam aku menulis status kaya gini ; "Menghapus satu per satu sms yang mencapai 1000. Jadi terhenyak.... masih tersimpan beberapa sms ucapan selamat menjalani Ramadhan tahun lalu.
Ah... rasanya baru kemarin...
Terdiam mengeja 5 kata yang tak mungkin kembali; W-A-K-TU...!


ya... WAKTU!

Tiba - tiba kenangan ramadhan tahun lalu seolah bernyanyi di sini, di kedalaman ruang kenangan.
Ramadhan tahun lalu nenek kami masih bersama kami menyulam tawa...
Ramadhan tahun lalu, bibi Nur (adik ibuku) masih juga bersama kami menyulam waktu...

kali ini?!
Semuanya berlalu oleh waktu...
Bukan untuk sebuah kesedihan jika aku terus memandangi cermin, cermin diri. Memandangnya seolah melihat banyak waktuku yang berlalu dalam sia-sia. Astagfirullah....

Kubuka blog-ku yang sederhana. Aku temukan banyak puisi yang mencatat rekam jejak perasaanku (dulu aku memposting menggunakan Hp).


PADAHAL MASIH INGIN KUDENGAR TUTURMU


padahal masih ingin kudengar tuturmu
menguntai turun menyapaku
sebagai butiran mutiara atau mungkin sebongkah salju
menyapa gersang jiwaku

Senin, 02 Agustus 2010

ALHAMDULILLAH... MENANG LOMBA KISAH IBU


Aswrwb...
Sekedar berbagi kebahagiaan. Alhamdulillah, naskah saya MELUKIS CINTAMU menjadi salah satu pemenang lomba lagi. Yang ingin baca naskah ini. silahkan baca di http://akhidirman.multiply.com/journal/item/117/MELUKIS_CINTAMU

inilah pengumuman lengkapnya...

Tidak mudah memilih 8 cerita dari 107 cerita. Cerita yang masuk bagus-bagus, banyak yang sangat mengharukan. Tapi toh tetap harus memilih 8 cerita. Yang tidak terpilih bukan karena ceritanya tidak bagus (hm...setiap anak pasti memiliki cerita bagus tentang ibunya, kan?). Tapi, tidak cukup cerita bagus untuk muncul sebagai pemenang. Selain cerita bagus (entah itu lucu, mengharukan, dsb), dibutuhkan cara penceritaan dan penulisan yang bagus pula.

Cerita yang ditulis dengan menggunakan (banyak) bahasa sms apalagi bahasa alay, jelas, langsung saya singkirkan. Maaf, ini bukan lomba menyusun kamus bahasa alay.

Cerita yang ditulis tanpa mencantumkan cover buku ORDINARY MOM dan di-tag dalam jumlah kurang dari 21 teman juga saya singkirkan. Maaf, bukan saya narsis, tapi jika kita ingin mengikuti suatu lomba maka kita harus mengikuti semua syarat yang ditetapkan.

Cerita yang tidak nyambung antara satu bagian dengan bagian lain juga saya singkirkan. Banyak yang menceritakan lebih dari satu pengalaman (dalam satu tulisan), tapi tidak banyak yang bisa menjalinnya dengan rapi.

Cerita yang "tanggung" juga saya singkirkan. Sebenarnya bagus, cuma "tanggung", tidak diceritakan sampai tuntas.